Dalam dunia analisis data dan digital marketing, memahami perilaku pengguna secara mendalam menjadi hal yang sangat penting.
Salah satu metode yang efektif untuk melakukan hal ini adalah melalui cohort analysis.
Metode ini memungkinkan bisnis untuk melacak perubahan perilaku konsumen dari waktu ke waktu berdasarkan kelompok pengguna yang memiliki karakteristik tertentu.
Artikel ini akan membahas pengertian cohort analysis, manfaatnya, dan contoh penerapannya secara sederhana.
Apa Itu Cohort Analysis?
Cohort analysis adalah metode analisis data yang mengelompokkan pengguna berdasarkan waktu atau karakteristik tertentu, kemudian menganalisis perilaku mereka dalam periode waktu tertentu.
Istilah “cohort” merujuk pada sekelompok orang yang mengalami kejadian serupa dalam waktu yang sama.
Misalnya, pengguna yang mendaftar aplikasi Anda pada bulan Januari disebut sebagai cohort Januari.
Anda kemudian dapat membandingkan perilaku cohort Januari dengan cohort Februari, Maret, dan seterusnya.
Baca Juga: Sertifikasi Data Analyst
Mengapa Cohort Analysis Penting?
1. Melihat Retensi dan Loyalitas Pengguna
Cohort analysis membantu bisnis mengidentifikasi apakah pengguna tetap aktif atau berhenti menggunakan produk setelah jangka waktu tertentu.
2. Mengukur Efektivitas Perubahan Produk atau Kampanye
Dengan membandingkan cohort sebelum dan sesudah perubahan fitur atau peluncuran kampanye, Anda bisa melihat dampak langsung terhadap perilaku pengguna.
3. Mendeteksi Masalah dalam Siklus Pengguna
Jika banyak pengguna dari cohort tertentu berhenti setelah minggu pertama, bisa jadi ada masalah pada tahap onboarding yang perlu diperbaiki.
4. Segmentasi yang Lebih Akurat
Daripada melihat rata-rata seluruh pengguna, cohort analysis memungkinkan Anda melihat tren berdasarkan kelompok yang lebih spesifik dan relevan.
Jenis-Jenis Cohort
- Time-Based Cohort: Kelompok berdasarkan waktu pendaftaran, pembelian, atau interaksi pertama (harian, mingguan, bulanan).
- Behavioral Cohort: Berdasarkan tindakan tertentu seperti klik tombol tertentu, menggunakan fitur spesifik, atau menyelesaikan tugas tertentu.
Contoh Penerapan Cohort Analysis
Bayangkan Anda memiliki aplikasi fitness. Anda ingin tahu apakah pengguna yang bergabung pada bulan Maret tetap aktif 4 minggu setelah mendaftar.
Dari cohort analysis, Anda melihat:
- Cohort Januari: 30% masih aktif minggu ke-4
- Cohort Februari: 25% masih aktif minggu ke-4
- Cohort Maret: 45% masih aktif minggu ke-4
Data ini menunjukkan peningkatan retensi dan bisa dikaitkan dengan fitur baru yang Anda rilis di awal Maret.
Tools yang Digunakan untuk Cohort Analysis
- Google Analytics (fitur cohort bawaan)
- Mixpanel
- Amplitude
- Looker atau Data Studio (melalui SQL)
- Excel / Google Sheets (untuk analisis manual)
Penutup
Cohort analysis memberikan sudut pandang yang lebih tajam dalam menganalisis perilaku pengguna dibandingkan dengan metrik agregat biasa.
Dengan membagi pengguna ke dalam kelompok waktu atau perilaku tertentu, bisnis dapat lebih mudah memahami retensi, efektivitas produk, dan loyalitas pengguna dari waktu ke waktu.
Jika Anda ingin memahami pelanggan dengan lebih baik dan membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat, cohort analysis adalah alat yang sangat berguna.
Leave a Comment