Istilah-Istilah dalam Dunia Kerja, Memasuki dunia kerja seringkali terasa menantang, terutama bagi fresh graduate atau pencari kerja yang baru pertama kali melangkah ke dunia profesional.
Salah satu hal yang penting dipahami adalah berbagai istilah-istilah dalam dunia kerja yang digunakan oleh perusahaan, HRD, hingga rekan kerja sehari-hari.
Dengan memahami istilah-istilah ini, Anda akan lebih mudah beradaptasi, memahami kebijakan perusahaan, hingga mengembangkan karier.
Jika merasa ini menarik dan ingin tahu lebih banyak, langsung aja cek halaman lengkap tentang sertifikasidigital lewat link yang tersedia.
Mengapa Penting Memahami Istilah-Istilah dalam Dunia Kerja?

Memahami istilah kerja bukan hanya untuk gaya-gayaan, tapi benar-benar membantu Anda berkembang di dunia profesional.
Berikut manfaatnya:
- Meningkatkan profesionalisme: Anda terlihat siap dan paham lingkungan kerja.
- Mengurangi kesalahpahaman: Istilah yang jelas meminimalisir miskomunikasi.
- Mempercepat adaptasi: Karyawan baru bisa cepat menyesuaikan diri.
- Mendukung karier: Memahami istilah kerja membantu komunikasi dengan atasan dan rekan kerja.
10 Kategori Istilah-Istilah dalam Dunia Kerja

Secara umum, istilah kerja dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: istilah terkait kepegawaian dan kontrak, istilah keterampilan, dan istilah organisasi perusahaan.
Dengan membaginya ke dalam kategori, Anda akan lebih mudah memahami konteks penggunaannya.
1. PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
PKWT adalah perjanjian kerja dengan jangka waktu tertentu, biasanya diberikan kepada karyawan kontrak.
Jenis perjanjian ini memiliki aturan yang diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan, dan biasanya berlaku maksimal dua tahun.
Bagi pencari kerja, memahami istilah ini penting untuk mengetahui hak dan kewajiban selama masa kontrak.
2. PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu)
PKWTT lebih dikenal sebagai status karyawan tetap. Jika Anda telah bekerja dalam waktu lama dan menunjukkan kinerja yang baik, perusahaan dapat menawarkan PKWTT.
Status ini biasanya memberikan jaminan karier lebih stabil serta fasilitas tambahan, seperti tunjangan dan cuti lebih panjang.
3. KPI (Key Performance Indicator)
KPI adalah indikator yang digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan. Setiap posisi kerja memiliki KPI berbeda sesuai tanggung jawabnya.
Contohnya, seorang sales memiliki target penjualan bulanan, sementara staf administrasi memiliki KPI terkait ketepatan dan ketelitian data. Memahami KPI membantu karyawan mengetahui standar yang diharapkan perusahaan.
4. Soft Skill
Soft skill adalah kemampuan nonteknis seperti komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, dan kepemimpinan.
Keterampilan ini sangat penting di dunia kerja karena menentukan cara seseorang berinteraksi dan bekerja sama dengan rekan kerja maupun klien. Perusahaan kini menilai soft skill sama pentingnya dengan kemampuan teknis.
5. Hard Skill
Berbeda dengan soft skill, hard skill adalah kemampuan teknis yang biasanya diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan.
Contohnya adalah kemampuan mengoperasikan software, analisis data, atau penguasaan bahasa asing. Dalam proses rekrutmen, kombinasi hard skill dan soft skill menjadi nilai jual utama kandidat.
6. HRD (Human Resource Development)
HRD adalah departemen yang menangani manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan.
HRD bertanggung jawab atas proses rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, hingga pengembangan karier karyawan. Istilah ini penting dipahami agar karyawan tahu ke mana harus mengajukan pertanyaan atau permohonan terkait hak mereka.
7. Probation
Probation adalah masa percobaan kerja yang biasanya berlangsung tiga hingga enam bulan.
Pada masa ini, perusahaan menilai apakah seorang karyawan cocok dengan budaya kerja dan mampu memenuhi ekspektasi pekerjaan.
Bagi karyawan baru, masa probation menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan sikap profesional.
8. Training & Development
Istilah ini merujuk pada program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi dan produktivitas. Mengikuti training tidak hanya membantu karyawan beradaptasi, tetapi juga membuka peluang karier yang lebih baik.
9. Turnover
Turnover adalah tingkat pergantian karyawan dalam perusahaan. Tingkat turnover yang tinggi dapat menunjukkan adanya masalah dalam manajemen atau budaya kerja.
Sebaliknya, tingkat turnover yang rendah biasanya menandakan kepuasan kerja yang tinggi di kalangan karyawan.
10. Networking
Networking atau membangun jejaring profesional sangat penting dalam dunia kerja modern.
Dengan memiliki koneksi luas, peluang untuk mendapatkan informasi lowongan kerja, peluang bisnis, atau kolaborasi menjadi lebih besar.
Networking bisa dilakukan di acara profesional, media sosial seperti LinkedIn, atau komunitas industri.
Tips Cepat Menguasai Istilah Dunia Kerja
Berikut langkah-langkah yang bisa Anda coba:
- Perbanyak membaca dokumen perusahaan: Seperti kontrak, SOP, dan memo.
- Ikuti pelatihan dan training: Biasanya banyak istilah kerja yang diperkenalkan.
- Catat istilah baru: Gunakan catatan digital atau fisik.
- Bertanya pada senior/HRD: Jangan malu bertanya.
- Ikuti media profesional: Forum LinkedIn, artikel bisnis, dan buku.
Kesimpulan
Memahami istilah-istilah dalam dunia kerja adalah kunci untuk beradaptasi dan berkembang di dunia profesional. Dengan menguasai istilah HRD, kontrak, gaji, hingga jabatan, Anda tidak hanya lebih percaya diri, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan karier.
Gunakan artikel ini sebagai referensi awal dan terus tambah wawasan Anda. Semakin banyak istilah yang Anda kuasai, semakin mudah pula membangun komunikasi profesional dan memperluas peluang di dunia kerja.
FAQ
PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) adalah kontrak kerja dengan jangka waktu tertentu, biasanya untuk karyawan kontrak.
PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) adalah status karyawan tetap, yang memberikan stabilitas kerja lebih lama serta fasilitas tambahan.
Soft skill adalah kemampuan nonteknis, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim.
Hard skill adalah keterampilan teknis, misalnya penguasaan software, bahasa asing, atau analisis data.
Keduanya penting agar karyawan dapat bekerja efektif dan memenuhi standar perusahaan.
KPI (Key Performance Indicator) adalah indikator yang digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan.
Memahami KPI membantu karyawan mengetahui target yang harus dicapai dan memastikan kontribusi mereka sesuai ekspektasi perusahaan.
Leave a Comment